HASIL REVIEW PENTINGNYA PENGETAHUAN TATA TEKNIK PENTAS
DALAM PROSES KOREOGRAFI
Oleh: Doni Fathul Hadi
Latar Belakang
Tata Teknik Pentas adalah sebuah mata kuliah yang berisi pengetahuan tentang penataan pentas yang hendak dijadikan tempat untuk menampilkan sebuah karya tari, karena pada dasarnya sebuah karya tari memerlukan ruang pentas. Dan kebanyakan mahasiswa-mahasiswa mengolah karya tarinya tersebut dengan mengandalkan kemampuan orang lain. Semestinya mahasiswa mampu mengemas karya tari hasil ciptaannya dengan menerapkan pengetahuan Tata Teknik Pentas secara mandiri.
Oleh karena itu tujuan diadakan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengetahuan tata teknik pentas terhadap proses koreografi mahasiswa. Dan bagaimana mahasiswa mampu mengemas karya tari mereka berdasarkan pengetahuan tata teknis pentas mereka. Dan untuk mengetahui apa saja factor pendorong dan penghambat proses penataan pentas pada sebuah hasil koreografi sebuah karya tari.
Metode Penelitian
Menggunakan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian meliputi: kemampuan mahasiswa dalam menguasai pengetahuan tata teknik pentas, kemampuan mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan tata teknik pentas dalam proses koreografi, hasil dari penerapan pengetahuan tata teknik pentas dalam proses penciptaan tari, faktor-faktor yang menghambat proses penciptaan karya tari.
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa seni tari FBS UNY semester VIII. Sampel penelitian ini berjumlah 20 mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah Tata Tehnik Pentas.
Teknik Pengumpulan Data, dengan melakukan Observasi langsung, observasi partisipatif dan wawancara di lapangan terhadap mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah tata tehnik pentas dan mata kuliah Koreografi (Tugas Akhir).
Wawancara terarah digunakan untuk mewancarai mahasiswa, dosen pengampu dan penonton. Wawancara tidak terarah digunakan untuk mengungkap data-data yang tidak ditemukan didalam wawancara terarah. Sedangkan observasi partisipan digunakan untuk melihat reaksi penonton terhadap pementasan karya tari mahasiswa.




Pembahasan
Hasil Penataan Pentas Sebuah Karya Tari Yang Dilakukan Mahasiswa Berdasarkan Pengetahuan Tata Teknik Pentas
Panggung yang digunakan oleh mahasiswa semester VIII dalam ujian mata kuliah Koreografi bentuknya adalah proscenium. Panggung prosenium merupakan panggung konvensional yang memiliki ruang prosenium atau suatu bingkai gambar melalui mana penonton menyaksikan pertunjukan.  Panggung prosenium dibuat untuk membatasi daerah pemeranan dengan penonton. Arah dari panggung ini hanya satu jurusan yaitu kearah penonton saja, agar pandangan penonton lebih terpusat kearah pertunjukan.
Komposisi Pentas adalah penyusunan yang berarti dan artistik bahan-bahan perlengkapan pentas. Perlengkapan yang dimaksud disini adalah aktor, dekorasi dan property lain. Dalam pergelaran tari tersebut, mahasiswa mampu membuat komposisi pentas dengan baik, dinamis dan menarik melalui pola-pola gerak, pola lantai, desain gerak, yang dibuat oleh penari.
Untuk penataan dekorasi panggung, panggung diberi dekorasi tambahan baik berupa pepohonan, hiasan dan pagar yang dapat memperjelas tema tari.Selain itu kekuatan gerak dan kekompakan penari dapat diandalkan untuk menjadi pusat perhatian penonton. Sementara untuk rias dan busana panggung yang dikenakan oleh mahasiswa semester VIII dalam membawakan tari sudah baik dan sesuai dengan tema tari. 
Mahasiwa juga memakai lampu karena lampu berfungsi sebagai penyinaran panggung dan menciptakan effek alamiah serta membantu mempertajam suasana atau karakter yang diinginkan sebuah tari. Jenis-jenis lampu yang dipakai oleh mahasiswa semester VIII adalah lampu kaki, lampu spot dan lampu general. Dan penataan suara yang digunakan bterdiri dari pita kaset, amplifier dan mixer, dan equalizer.
Faktor pendorong mahasiswa seni tari dalam proses penciptaan tari adalah adanya kebebasan ide dalam berkreasi. Mahasiswa diberikan kebebasan dalam mengemas kembali bentuk tari berdasarkan aspek-aspek dalam koreografi kelompok dan aspek-aspek tata teknik pentas. Meskipun demikian, tidak boleh meninggalkan ide dasar penciptaan tari tersebut. Faktor penghambat adalah terbatasnya persediaan bahan dan peralatan dalam proses penciptaan dan penataan pentas.
Kesimpulan
Teknik mengemas bentuk tari yang dilakukan oleh mahasiswa seni tari sudah sesuai dengan aspek-aspek dalam koreografi kelompok dan teknik penataan pentasnya juga sesuai dengan pengetahuan tata teknik pentas. Faktor pendorong dalam proses penciptaan dan penataan pentas sebuah karya tari adalah adanya kebebasan dalam berkreasi untuk menuangkan ekspresi jiwa dengan media gerak. Faktor penghambat dalam proses penciptaan dan penataan tari adalah terbatasnya persediaan bahan dan peralatan yang tersedia.

Sumber Artikel Jurnal:
Bastomi, Suwaji. 1995. Seni Rupa Dalam Pagelaran Tari. Semarang: Aji Jaya Offset.
Hadi, Y. Sumandiyo. 1996. Aspek-aspek Koreografi Kelompok. Yogyakarta: Manthili.
Kehoe, Vincent J.R. 1986. The Technique of Film and Television : Make Up for Color and Black and White. (terj. Aliff). Jakarta: Yayasan Citra.
Lathief, Halilintar. 1986. Pentas Sebuah Perkenalan. Yogyakarta: Legaligo.
Hawkins, Alma M. 1988. Creating Through Dance . New Jersy: Princeton Book Company.
Meri, La. 1965. Dance Composition : The Basic Elements. Massachusetts: Jacob’s Pillow Dance Festival, Inc.
Putra, Bintang Hanggoro. 2004. Pengembangan Materi Pergelaran Tari dan Musik dengan Model Tutorial Analitik Demokratik. Laporan Penelitian. Semarang: LEMLIT.
Smith, Jacqueline M. 1985. Dance Composition : A Practical Guide for Teachers. London: A & Black.
Kusumastuti, Eny.Staf Pengajar Seni Tari, Sendratasik, FBS UNNES eny_unnes@yahoo.com

Judul Artikel:
PENTINGNYA PENGETAHUAN TATA TEKNIK PENTAS DALAM PROSES KOREOGRAFI
Penulis:
Arum Yunita Murwaningsih
Link:
http://Internet-jendela-ilmu.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini